Have a Nice Life – The Unnatural World

Have A Nice Life - The Unnatural World

Musisi atau band yang memadukan antara shoegazing dengan lo-fi biasanya tidak jauh-jauh dari sound yang terdengar dreamy, moody dan mengawang. Begitu juga dengan Have a Nice Life, band asal Connecticut, Amerika.

Beramunisi 8 lagu, The Unnatural World, album sophomore mereka, dipastikan sebagai wahana yang akan mengajak pendengarnya memasuki dunia dreamy tadi. Tapi dengan dibuka oleh track seperti Guggenheim Wax Museum, Have a Nice Life tidak berniat menjadikan wahana ini menjadi perjalanan yang tentram. Noise olahan distorsi gitar serta vokal yang nyaris memekik menjanjikan sebuah petualangan yang riuh, meski secara umum ia terdengar seperti rapalan mantera.

Ini tidak bisa tidak karena Have a Nice Life juga pengusung post-punk dan industrial, sehingga meski setiap lagu tetap terdengar mengawang, namun juga kuat dalam intensitas yang ritmis. Tidak seperti Deafheaven misalnya, yang memadukan antara shoegazing dengan black metal, Have a Nice Life dalam The Unnatural World tetap mengedepankan nyanyian yang lebih artikulatif dan gampang dicerna.

The Unnaturally World juga tak segan mengimbuhi lagu-lagunya dengan elektronika, untuk memberi atmosfir ambient yang pekat. Atmosfir menjadi penting karena banyak lagu memang mengandalkannya sebagai bagian dari aspek tematis. Bahkan track Cropsey memiliki insert wawancara yang diambil dari dokumen asli milik sebuah RSJ sebagai sampling, sehingga efek suram (dan seram) terasa efektif.

Kendala The Unnatural World mungkin adalah ia kemudian cenderung kendor dalam menjaga tensi memasuki bagian akhir. Tapi tidak lantas track-track di penghujung album terdengar seperti filler juga, karena setiap lagu di dalamnya dikerjakan dengan rapi, teliti dan bertekstur kaya serta menggemakan isinya dengan kuat.

(4/5)

Leave a comment