Meski hanya berstatus sebagai karakter pendukung, tapi Milly (Sissy Priscillia) dan Mamet (Dennis Adhiswara) merupakan salah dua karakter ikonik dari Ada Apa Dengan Cinta? (2002). Tidak heran saat dalam Ada Apa Dengan Cinta? 2 (2016) disebutkan keduanya telah menikah, kita tidak benar-benar kaget. Sekali lagi Milly dan Mamet mencuri perhatian penonton setelah 14 tahun, sehingga muncul penasaran bagaimana kisah romansa Milly dan Mamet bisa terjalin.
Tag: drama
Film Review: One Cut of the Dead (2018)
Zombie. Semenjak era Night of the Living Dead hingga yang paling baru, Overlord, seolah tak ada habisnya disajikan sebagai fiksi visual. Bagaimana dengan komedi zombie? Rasa-rasanya hanya Shaun of the Dead yang berkesan di benak di dekade terakhir ini. Tapi tunggu dulu. Kini ada One Cut Of The Dead yang boleh jadi akan menambah daftar pendek film komedi berbumbu zombie bernas yang pernah ada dalam sejarah sinema.
Film Review: Tully (2018)
Semenjak debut film panjangnya, Thank You For Smoking (2005), Jason Reitman mengemuka sebagai salah satu sutradara dengan ciri khas tertentu untuk film-filmnya. Drama quirky yang tak jarang memberi rasa hangat selepas menyaksikannya. Juno, Up In The Air atau Young Adult adalah buktinya. Sayang, performa Reitman terlihat menurun dengan dua film terakhirnya, Labor Day dan Men, Women and Children. Syukurlah ia kembali prima dengan reuninya bersama aktris Charlize Theron (Young Adult) dan penulis Diablo Cody (Juno) dalam Tully.
Film Review: Jelita Sejuba: Mencintai Kesatria Negara (2018)
Film-film Indonesia berlatar Tentara Nasional Indonesia biasanya mengambil sudut pandang para perwira itu sendiri, seperti Pasukan Garuda: I Leave My Heart In Lebanon (2016) atau Merah Putih Memanggil (2017). Kini hadir Jelita Sejuba: Mencintai Kesatria Negara yang mengambil pendekatan bertutur berbeda, yaitu istri sang perwira.
Continue reading “Film Review: Jelita Sejuba: Mencintai Kesatria Negara (2018)”
Film Review: Love For Sale (2018)
Amy Dunne, tokoh rekaan Gillian Flynn dalam Gone Girl, menyebutkan jika laki-laki suka dengan “cool girl”. Cewek keren. Cewek yang tidak pernah marah pada pacarnya. Cewek yang selalu bertingkah manis, penurut dan murah senyum. Dan kemudian membuka mulutnya untuk disetubuhi. Cewek yang suka dengan apa saja kesukaan pacarnya. Impian semua laki-laki, bukankah begitu? Tapi di mana mencarinya? Tenang, karena dalam Love For Sale, film terbaru Andibachtiar Yusuf (Hari Ini Pasti Menang, Mata Dewa), aplikasi kencan Love.Inc akan mewujudkannya. Dengan modal beberapa juta rupiah saja dan cewek keren tadi bisa kamu miliki.
Film Review: Sekala Niskala (2018)
Kamila Andini sukses mencuri atensi berkat debutnya, The Mirror Never Lies atau Laut Bercermin (2011). Tidak heran jika kemudian muncul rasa penasaran gerangan apa sajian kisah dalam film panjang berikutnya. Beberapa tahun kemudian, kini hadir Sekala Niskala atau The Seen and Unseen, yang bertugas untuk menjawab rasa penasaran tadi.
Film Review: Red Sparrow (2018)
Saat populasi film mata-mata didominasi asupan adrenalin berkat berbagai adegan laga seru, seperti seri James Bond atau Jason Bourne, senang tetap terselip “anomali” seperti Red Sparrow. Film dengan karakterisasi sebagai sentra, lebih mementingkan tensi dan suspensi, serta dibalut cerita bernas dan tikungan di setiap sudutnya. Semakin menarik mengingat ia diangkat dari novel berjudul sama karangan mantan agen CIA betulan, Jason Matthews.
Film Review: Lady Bird (2017)
Keras kepala, suka menentang, namun rapuh, merupakan klise untuk “teenage angst” dalam film-film remaja. Lady Bird, debut penyutradaraan Greta Gerwig secara solo, masih menghadirkan pendekatan sama untuk karakter utamanya, Christine McPherson (Saoirise Ronan), seorang gadis berusia 17 tahun yang bersikeras untuk dipanggil dengan Lady Bird.
Film Review: Loving Vincent (2017)
Bahkan orang awam dan bukan pecinta lukisan sekalipun mungkin tahu siapa itu Vincent van Gogh; sosok terkenal dan berpengaruh di seni rupa berkat karya-karya cat minyak indah beraliran pasca-impresionis miliknya. Tentunya setelah pria asal Belanda ini meninggal pada tanggal 29 Juli 1989 di usia 37 tahun, barulah ia mencapai status tersebut. Karena sebagaimana klise “tortured artist”, Vincent awalnya dianggap sebagai seniman gagal. Mengalami gangguan mental dan delusi pula. Lengkap sudah.